Write without regret by Devil Inc. at 5:41:00 PM, Friday, August 7, 2009
Ini kisah tentang seorang perempuan
Seorang gadis yang masa itu masih kecil dan perawan
Pejamkan mata dan bayangkan saja situasinya berada
Di dalam suatu tempat kecil
Terpuruk
Yang kau namakan jamban

Aku tidak tahu tentang kamu-kamu
Aku tidak tahu apa cerita kamu
Tapi ini cerita aku, maka dengarkan
Ambil mata kamu dan paku

Dengar cerita aku di suatu masa
Ketika dahulu di suatu masa
Menangis sendiri di suatu masa
Tentang diri sendiri di suatu masa

Aku dibesarkan dimanja, disayang
Aku dibesarkan dengan segala rasa
Aku dibesarkan dengan penuh cinta
Aku dibesarkan biasa saja

Ayahbonda, kenapa bohong?
Kenapa engkau hendak bohong?
Dulu dikata akulah raja puteri jelita
Sekalian rakyat jelata akan mencemburui jiwa aku

Tapi ayahbonda,
Dunia tidak mahukan jiwa aku!

Yang dihendakkan cuma
Wajah dan rupa saja
Wahai ayahbonda,
Kenapa engkau bohong saya?

Aku dibesarkan sebagai seorang gadis
Yang gemuk, pendek, busuk, tak cerdik
Aku dikatakan orang
"Hey babi,
Kenapa engkau sangat jelik?"

Wahai ayahbonda, kenapa dibohong?
Aku ini bukan di sini
Tempat aku tak sepatutnya dibiarkan di luar pergi

Aku patut disimpan di suatu tempat
Di mana cuma ada ayah ibu
Di mana mereka 'kan sayang aku
Untuk siapa aku
Untuk siapa aku

Bila aku keluar, aku dikeji
Bila aku di luar, aku dimaki
Kerana yang dimahukan cuma wajah rupa seri

Ayahbonda,
Kenapa bohong saya?
Ayahbonda,
Kenapa tak cerita?

Dunia tempat kejam
Dunia macam-macam
Depa tak suka saya
Depa tak cinta saya

Kenapa ayah?
Kenapa bonda?
Tak dikhabarkan tentang mereka-mereka
Yang tak sukakan siapa saya
Yang hendak dari dulu menjadi saya

Mereka semua hendak saya
Jadi cantik, badan jelita
Tapi itu memang bukan saya
Bukan saya
Bukan saya

Maka apakah aku harus pergi
Duduk di rumah dan terus mati?
Apakah aku tinggal di sini
Tak akan pergi?
Tak akan pergi?

Dunia tempat kejam
Dunia macam-macam
Tapi jangan sedar dengarkan semua kata mereka

Dunia memang kejam
Dunia macam-macam
Tapi janganlah engkau percaya kata mereka

Biar kita begini saja;
Buruk, gemuk,
Besar, cantik.

Biar saja diri kita;
Cantik, molek,
Hodoh, jelik.

Siapa kita, itu kita
Cinta saja jiwa kita
Kalau mereka tak suka, pergi mampus!
Tak apa.

Tak apa
Tak suka
Tak apa

Ini sisa-sisa rasa
Rasa jiwa yang luka

* kalau jamban boleh bercakap, aku rasa, banyak rahsia kita akan dibongkar. cermin jamban banyak berjasa pada aku. mungkin tidak pada orang lain. aku tidak tahu.

- Originally taken from a blog - really - walaupun sampai notes kat bawah tu. Huhuhuh~ (-_-") Rumah aku memang la ada cermin dalam bilik air tapi aku tak pernah pula nak bercakap dengan benda tu. Hohoho~ Tapi aku suka puisi nie - tak tahu sebab apa. Just read it & enjoy =)
 
0 Comments:

Post a Comment





Post a Comment